Posted by : Unknown Kamis, 12 Juni 2014

Drama

Drama adalah salah satu jenis karya sastra yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan karya sastra jenis lain, yaitu unsur pementasan yang mengungkapkan isi cerita secara langsung dan dipertontonkan di depan umum. Meskipun demikian, ada juga naskah drama yang sifatnya hanya untuk dibaca atau sering disebut closed drama. Berdasarkan ciri-cirinya, drama memiliki sifat penokohan yang mempunyaiperanan penting dalam mengungkap cerita di dalamnya. Oleh karena itu setiaptokoh mempunyai sifat-sifat kritis sebagai penyampai amanat dari pengarangnya, misalnya satire, humor, ambiguitas, sarkasme ataupun kritik-kritik sosial lainnya yang tergambar melalui dialog-dialog antartokoh.

Unsur-unsur dalam Drama

Unsur paling pokok dalam sebuah drama ada empat, yaitu lakon (naskahdrama atau text play), pemain (aktor atau aktris), tempat (gedung pertunjukan), dan penonton. Unsur lakon memegang peranan penting karena pemain tanpa lakon jelas tidak dapat membuat drama. Begitu pun tempat saja tanpa lakontidak akan menghasilkan drama. Tetapi, sebaliknya kalau hanya ada lakon saja,maka kita masih bisa mengikuti drama-drama bacaan, misalnya “closed drama.” Lakon drama disusun atas unsur-unsur yang sama dengan novel atau roman, yaitu:

a. Tema, merupakan pikiran pokok yang mendasari lakon drama. Pikiran pokokini dikembangkan sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang menarik.

b. Amanat, adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepadapembaca naskah atau pendengar (dalam hal ini) dan juga penonton drama.Artinya penonton dapat menyimpulkan pesan moral yang telah ia dengar,baca atau saksikan.

c. Plot. Lakon drama yang baik selalu mengandung konflik. Sebab, roh drama adalah konflik. Drama memang selalu menggambarkan konflik atau pertentangan. Adanya pertentangan menimbulkan rangkaian peristiwa yang menjadi sebab-akibat dan disebut alur/plot. Secara rinci perkembangan plot drama ada 6 tahap, yaitu:
1) Eksposisi, tahap ini disebut tahap perkenalan, karena penonton mulaidiperkenalkan dengan lakon drama.
2) Konflik, tahap ini adalah tahap kejadian. Insiden inilah mulai plot dramasebenarnya, karena insiden merupakan konflik yang menjadi dasarsebuah drama
3) Komplikasi, konflik-konflik yang semakin berkembang dan semakinbanyak, kait-mengkait dan masih menimbulkan tanda tanya.
4) Krisis, tahap ini berbagai konflik mencapai puncaknya.
5) Resolusi, Pada tahap ini dilakukan penyelesaian konflik.
6) Keputusan, tahap terkhir ini semua konflik berakhir dan cerita sebentarlagi selesai.

d. Karakter atau perwatakan, yaitu keseluruhan ciri-ciri jiwa seorang tokohdalam lakon drama.

e. Dialog, meupakan perwujudan dari jalan cerita lakon drama. Dialog yangdilakukan harus mendukung karakter tokoh yang dimainkan.

f. Setting, adalah tempat, rung, waktu, suasana terjadinya adegan. Karenasemua adegan dimainkan di panggung, panggung harus bisa menggambarkantempat adegan yang sedang terjadi.

g. Bahasa, naskah drama diwujudkan dari bahan dasar bahasa dan penulisdrama sebenarnya menggunakan bahasa untuk menuangkan ide dramanya.

h. Interpretasi, adalah penafsiran terhadap lakon drama yang dimainkan yangbiasanya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang diangkat keatas panggung oleh para seniman.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Ilmu Bahasa dan Budaya - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -