Archive for Desember 2013

Menceritakan kembali isi berita

Berikut ini adalah berita yang akan saya ceritakan kembali isinya :

Pesawat Boeing 737-200 Jatuh

Pesawat milik maskapai Penerbangan Mandala, Boeing 737-200 jatuh lalu meledak saat lepas landas dari  Bandara Polonia Medan, menuju Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 5 September pukul 9.40 WIB. Sebelum meledak pesawat tersebut menimpa rumah-rumah penduduk dan menabrak mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya. Peristiwa tersebut merupakan tragedi terburuk selama lima tahun terakhir. Menurut Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, peristiwa tersebut menewaskan 149 orang. Korban sebanyak itu terdiri atas 102 penumpang dan kru pesawat, sedangkan 47 orang adalah penduduk setempat. Hatta juga menyampaikan kotak hitam (black box) sudah ditemukan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Sebelum jatuh dan meledak di permukiman penduduk Padang Bulan yang berjarak sekitar 500 meter dari bandara, pesawat diperkirakan mengalami gangguan mesin sehingga tidak sempurna saat tinggal landas dari ujung landasan. Pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot, Askar Timur masih dinyatakan laik terbang hingga 2016.
Menurut saksi mata, Rosmendi, salah satu warga setempat menjelaskan, setelah tersangkut tiang listrik, pesawat kemudian meledak dan menimbulkan kobaran api serta kepulan asap tebal. Sedikitnya delapan rumah penduduk, enam mobil, dan sebuah sepeda motor juga turut terbakar, sementara puing-puing pesawat berserakan.

Mengidentifikasi isi berita

Berita 

Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan, saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta / ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
                                                               5W + 1H dalam berita
Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak seperti menulis karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego jangan’ (di luar kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.
Berikut ini merupakan link yang saya buat contoh untuk diidentifikasi  :

Contoh berita 

Dari contoh berita diatas, kita bisa mengidentifikasi :

1. Berita apa yang disampaikan dalam berita tersebut ?
2. Di daerah manakah peristiwa itu terjadi ?
3. Bagaimanakah perjuangan siswa agar bisa sampai ke sekolah ?
4. Berapa panjang tali yang digunakan untuk melewati sungai ?
5. Berapa jarak tali penyeberang ke permukaan air ?

MENGIDENTIFIKASI FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA

Tajuk rencana 
adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
 
Fakta
menurut KBBI adalah hal (keadaan;peristiwa) yang merupakan kenyataan. Jadi, fakta dapat berupa benda, peristiwa, keadaan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.  
  • Fakta dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
  1. Fakta pendapat.
  2. Fakta kesaksian.
  3. Fakta pengamatan.
 
Opini
Jika benda, peristiwa, keadaan itu benar-benar tidak terjadi, hanya angan-angan saja atau pendapat hasil pemikiran seseorang saja.
.
  • Opini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
  1. Opini pandangan.
  2. Opini harapan/saran.
  3. Opini ramalan.
Contoh Kalimat Fakta dan Opini
1. Belajar di perpustakaan sangat nyaman.
Ini adalah contoh opini karena tidak semua orang merasa nyaman saat belajar di perpustakaan .

2. Setiap siswa hendaknya belajar dengan tekun .
Jelas ini termasuk dalam opini karena ini adalah anjuran atau pendapat.
3. Lelaki menyukai wanita berambut panjang.
Ini adalah opini karena tidak semua lelaki suka pada wanita berambut panjang.
4. Presiden kedua Indonesia Pak Soeharto.
Ini adalah Fakta karena tidak akan ada orang yang menyangkal tentang hal ini.
5. Angka Invasi Indonesia pada tahun 2014 akan mencapai 7%.
Sudah jelas ini adalah opini karena memakai kata akan , berarti hal itu belum terjadi dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya , berbeda jika kalimatnya seperti ini : Angka Invasi Indonesia pada 2005 mencapai 5% , maka jika kalimatnya seperti itu maka di sebut fakta karena hal itu sudah terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.
6. Pada tahun 2006 terjadi gempa bumi cukup besar di wilayah DIY.
Ini fakta karena hal ini benar-benar terjadi 

 
 

- Copyright © Ilmu Bahasa dan Budaya - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -