Berikut ini adalah berita yang akan saya ceritakan kembali isinya :
Pesawat Boeing 737-200 Jatuh
Pesawat milik maskapai Penerbangan Mandala, Boeing 737-200 jatuh lalu
meledak saat lepas landas dari Bandara Polonia Medan, menuju Jakarta.
Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 5 September pukul 9.40 WIB.
Sebelum meledak pesawat tersebut menimpa rumah-rumah penduduk dan
menabrak mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya. Peristiwa tersebut
merupakan tragedi terburuk selama lima tahun terakhir. Menurut Menteri
Perhubungan Hatta Rajasa, peristiwa tersebut menewaskan 149 orang.
Korban sebanyak itu terdiri atas 102 penumpang dan kru pesawat,
sedangkan 47 orang adalah penduduk setempat. Hatta juga menyampaikan
kotak hitam (black box) sudah ditemukan. Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Sebelum jatuh dan meledak di permukiman penduduk Padang Bulan yang
berjarak sekitar 500 meter dari bandara, pesawat diperkirakan mengalami
gangguan mesin sehingga tidak sempurna saat tinggal landas dari ujung
landasan. Pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot, Askar Timur masih
dinyatakan laik terbang hingga 2016.
Menurut saksi mata, Rosmendi, salah satu warga setempat menjelaskan,
setelah tersangkut tiang listrik, pesawat kemudian meledak dan
menimbulkan kobaran api serta kepulan asap tebal. Sedikitnya delapan
rumah penduduk, enam mobil, dan sebuah sepeda motor juga turut terbakar,
sementara puing-puing pesawat berserakan.
Archive for 2013
Menceritakan kembali isi berita
Berikut ini adalah berita yang akan saya ceritakan kembali isinya :
Pesawat Boeing 737-200 Jatuh
Pesawat milik maskapai Penerbangan Mandala, Boeing 737-200 jatuh lalu meledak saat lepas landas dari Bandara Polonia Medan, menuju Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 5 September pukul 9.40 WIB. Sebelum meledak pesawat tersebut menimpa rumah-rumah penduduk dan menabrak mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya. Peristiwa tersebut merupakan tragedi terburuk selama lima tahun terakhir. Menurut Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, peristiwa tersebut menewaskan 149 orang. Korban sebanyak itu terdiri atas 102 penumpang dan kru pesawat, sedangkan 47 orang adalah penduduk setempat. Hatta juga menyampaikan kotak hitam (black box) sudah ditemukan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Sebelum jatuh dan meledak di permukiman penduduk Padang Bulan yang berjarak sekitar 500 meter dari bandara, pesawat diperkirakan mengalami gangguan mesin sehingga tidak sempurna saat tinggal landas dari ujung landasan. Pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot, Askar Timur masih dinyatakan laik terbang hingga 2016.
Menurut saksi mata, Rosmendi, salah satu warga setempat menjelaskan, setelah tersangkut tiang listrik, pesawat kemudian meledak dan menimbulkan kobaran api serta kepulan asap tebal. Sedikitnya delapan rumah penduduk, enam mobil, dan sebuah sepeda motor juga turut terbakar, sementara puing-puing pesawat berserakan.
Pesawat Boeing 737-200 Jatuh
Pesawat milik maskapai Penerbangan Mandala, Boeing 737-200 jatuh lalu meledak saat lepas landas dari Bandara Polonia Medan, menuju Jakarta. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin, 5 September pukul 9.40 WIB. Sebelum meledak pesawat tersebut menimpa rumah-rumah penduduk dan menabrak mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya. Peristiwa tersebut merupakan tragedi terburuk selama lima tahun terakhir. Menurut Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, peristiwa tersebut menewaskan 149 orang. Korban sebanyak itu terdiri atas 102 penumpang dan kru pesawat, sedangkan 47 orang adalah penduduk setempat. Hatta juga menyampaikan kotak hitam (black box) sudah ditemukan. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
Sebelum jatuh dan meledak di permukiman penduduk Padang Bulan yang berjarak sekitar 500 meter dari bandara, pesawat diperkirakan mengalami gangguan mesin sehingga tidak sempurna saat tinggal landas dari ujung landasan. Pesawat yang dikemudikan Kapten Pilot, Askar Timur masih dinyatakan laik terbang hingga 2016.
Menurut saksi mata, Rosmendi, salah satu warga setempat menjelaskan, setelah tersangkut tiang listrik, pesawat kemudian meledak dan menimbulkan kobaran api serta kepulan asap tebal. Sedikitnya delapan rumah penduduk, enam mobil, dan sebuah sepeda motor juga turut terbakar, sementara puing-puing pesawat berserakan.
Mengidentifikasi isi berita
Berita
Berita adalah informasi baru atau informasi mengenai sesuatu yang sedang terjadi, disajikan lewat bentuk cetak, siaran, Internet, atau dari mulut ke mulut kepada orang ketiga atau orang banyak.
Laporan berita merupakan tugas profesi wartawan,
saat berita dilaporkan oleh wartawan laporan tersebut menjadi fakta /
ide terkini yang dipilih secara sengaja oleh redaksi pemberitaan / media
untuk disiarkan dengan anggapan bahwa berita yang terpilih dapat
menarik khalayak banyak karena mengandung unsur-unsur berita.
5W + 1H dalam berita
Menulis berita bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak
seperti menulis karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus
memenuhi kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego
jangan’ (di luar kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut,
sebenarya ada juga syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang
jurnalis, yaitu persyaratan bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini
lebih sering dikenal dengan sebutan ‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut
Piramida Terbalik, karena bentuknya memang mirip dengan piramida mesir
namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua
teknik ini juga bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis
non-wartawan, termasuk bloger
5W=1H adalah singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang
dalam bahasa Indonesia menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,
bagaimana.” Semua unsur inilah yang harus terkandung dalam sebuah
artikel biasa atau berita biasa.
Artikel berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis
pada alinea awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya
satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea
selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi
lain yang bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai
piramida terbalik.
Piramida Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian
sebuah tulisan yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus
menggunakan metode Piramida Terbalik, tentu maksudnya adalah agar
pembacara dapat segera mengetahui inti dari berita yang ingin
diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba cepat. Berita
online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke pokok
beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal
paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf berikutnya.
Contoh berita
Dari contoh berita diatas, kita bisa mengidentifikasi :
1. Berita apa yang disampaikan dalam berita tersebut ?
2. Di daerah manakah peristiwa itu terjadi ?
3. Bagaimanakah perjuangan siswa agar bisa sampai ke sekolah ?
4. Berapa panjang tali yang digunakan untuk melewati sungai ?
5. Berapa jarak tali penyeberang ke permukaan air ?
MENGIDENTIFIKASI FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA
Tajuk rencana
adalah artikel pokok dalam surat kabar yang
merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi
pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana
biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini
biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi
penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan
berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting
berita tersebut. Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita,
artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi latar
belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor
yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana
terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk
mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat
terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Fakta
menurut KBBI adalah hal
(keadaan;peristiwa) yang merupakan kenyataan. Jadi, fakta dapat berupa
benda, peristiwa, keadaan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
- Fakta dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
- Fakta pendapat.
- Fakta kesaksian.
- Fakta pengamatan.
Opini
Jika benda, peristiwa,
keadaan itu benar-benar tidak terjadi, hanya angan-angan saja atau
pendapat hasil pemikiran seseorang saja.
.
Ini fakta karena hal ini benar-benar terjadi
.
- Opini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
- Opini pandangan.
- Opini harapan/saran.
- Opini ramalan.
Contoh Kalimat Fakta dan Opini
1. Belajar di perpustakaan sangat nyaman.
Ini adalah contoh opini karena tidak semua orang merasa nyaman saat belajar di perpustakaan .
Ini adalah contoh opini karena tidak semua orang merasa nyaman saat belajar di perpustakaan .
2. Setiap siswa hendaknya belajar dengan tekun .
Jelas ini termasuk dalam opini karena ini adalah anjuran atau pendapat.
Jelas ini termasuk dalam opini karena ini adalah anjuran atau pendapat.
3. Lelaki menyukai wanita berambut panjang.
Ini adalah opini karena tidak semua lelaki suka pada wanita berambut panjang.
Ini adalah opini karena tidak semua lelaki suka pada wanita berambut panjang.
4. Presiden kedua Indonesia Pak Soeharto.
Ini adalah Fakta karena tidak akan ada orang yang menyangkal tentang hal ini.
Ini adalah Fakta karena tidak akan ada orang yang menyangkal tentang hal ini.
5. Angka Invasi Indonesia pada tahun 2014 akan mencapai 7%.
Sudah jelas ini adalah opini karena memakai kata akan , berarti hal itu belum terjadi dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya , berbeda jika kalimatnya seperti ini : Angka Invasi Indonesia pada 2005 mencapai 5% , maka jika kalimatnya seperti itu maka di sebut fakta karena hal itu sudah terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.
6. Pada tahun 2006 terjadi gempa bumi cukup besar di wilayah DIY.Sudah jelas ini adalah opini karena memakai kata akan , berarti hal itu belum terjadi dan tidak bisa dibuktikan kebenarannya , berbeda jika kalimatnya seperti ini : Angka Invasi Indonesia pada 2005 mencapai 5% , maka jika kalimatnya seperti itu maka di sebut fakta karena hal itu sudah terjadi dan bisa dibuktikan kebenarannya.
Ini fakta karena hal ini benar-benar terjadi
Menganalisis isi Puisi
Tanah Kelahiran 1
karya : Ramadhan K.H.
Seruling di pasir ipis,
merdu antara gundukan pohon pina,
tembang menggema di dua kaki,
Burangrang-Tangkubanprahu.
Jamrut di pucuk-pucuk,
jamrut di air tipis menurun.
Membelit tangga di tanah merah,
dikenal gadis-gadis dari bukit.
Nyanyian kentang sudah digali,
kenakan kebaya ke pewayangan.
Jamrut di pucuk-pucuk,
jamrut di hati gadis menurun.
Makna :
- Baris pertama : Tanah kelahiran yang damai.
- Baris kedua : Di tengah hutan.
- Baris ketiga dan keempat : Tanah Burangrang-Tangkubanprahu yang begitu indah, memancing tiap manusia untuk memandang.
- Baris kelima : Meskipun tanah kelahiran terpencil di ujung.
- Baris ketujuh : Daerahnya mendominasi berbagai daerah lain.
- Baris kedelapan : Bahkan namanya terkenal oleh daerah-daerah yang jauh dan adidaya.
- Baris kesembilan : Asal-usul tentang keindahan Burangrang-Tangkubanprahu sudah diketahui dunia.
- Baris kesepuluh : Sehingga untuk datang ke Indonesia, merupakan sebuah kehormatan.
- Baris kesebelas dan kedua belas :
Burangrang-Tangkubanprahu, yang meskipun berada di ujung dunia, memiliki
begitu banyak pelosok, gunung, dan pedalaman, tapi mampu memikat hati
jutaan manusia di jagat raya.
Biografi
Biografi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan sesorang.
Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir
atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita
tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian
tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan
seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia.
Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh
seorang tokoh dijelaskan juga.
Contoh biografi dapat berupa buku, maupun video, berikut ini contoh video biografi:
http://www.youtube.com/watch?v=DkpNYEABaYg
Dari video tersebut kita, hal yang dapat kita identifikasi adalah :
Contoh biografi dapat berupa buku, maupun video, berikut ini contoh video biografi:
http://www.youtube.com/watch?v=DkpNYEABaYg
Dari video tersebut kita, hal yang dapat kita identifikasi adalah :
- Siapa yang diceritakan dari video biografi tersebut ?
- Umur berapakah Gus Dur bisa lancar membaca Al-Qur'an ?
- Kejadian apa yang terjadi ketika Gus Dur berada di rumah neneknya waktu kecil ?
- Siapa nama istri Gus Dur ?
- Siapa nama 2 adik Gus Dur yang terdapat di biografi tersebut ?
- Siapa nama guru pertama Gus Dur ?
- Siapa nama ayah dari Gus Dur ?
- Siapa nama kakek dari Gus Dur ?
- Berperan apakah kakek dari Gus Dur di Organisasi Islam NU ?
- Siapa nama guru les private Gus Dur, bahasa apa yang dipelajari, dan berganti nama menjadi siapa guru Gus Dur tersebut ?
PENGALAMAN PRIBADI
HARI SIBUK SEKALI
Pada hari senin minggu lalu, aku terbangun dan terkejut ketika jam menunjukkan pukul 06.00, aku langsung terbangun dan mandi, setelah
mandi, aku berpakaian sekolah, sarapan pagi lalu berangkat sekolah
dengan menggunakan sepeda motor. Sesampainya di sekolah kulihat tasku
untuk mengambil topi. Betapa terkejutnya aku, ternyata topiku tidak ada
di dalam tas. Karena hari itu hari senin, dan pada saat itu upacara bendera, di sekolahku upacara bendera dilaksanakan 1 bulan sekali,
aku pulang ke rumah untuk mengambil topi. Selesai mengambil topi aku
kembali lagi ke sekolah dengan menaiki sepeda motor. Tiba-tiba di jalan
motorku mogok, setelah diperiksa ternyata bensinnya habis. Terpaksa
kudorong motor untuk mencari tempat penjualan bensin eceran. Untunglah
tempat penjualan bensin itu tidak jauh. Aku membeli satu liter bensin
dan langsung tancap gas menuju ke sekolah.
Setibanya
di sekolah ternyata murid-murid sudah berkumpul di lapangan. Upacara
hampir saja dimulai. Aku pun tergesa-gesa berlari menuju ke lapangan
upacara. Ketika upacara dimulai kepala sekolah langsung memberi
pengarahan tentang tata tertib sekolah. Tiba-tiba datanglah seorang guru
untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai
panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang
ada digengaman guru mencabik-cabik rambutku.
Dengan
rambutku yang tak karuan, aku langsung melangkah ke kelas untuk mengikuti
pelajaran. Rupanya pelajaran tersebut mempunyai pekerjaan rumah (PR) dan
aku lupa mengerjakan tugas tersebut lalu dihukum oleh guru untuk membuat
tugas itu sebanyak tiga kali.
Aku
langsung mengerjakan tugas itu. Sebelum aku mengerjakannya jam pelajaran
pun habis lalu aku disuruh menulis beberapa kali lipat lagi oleh guru.
Ketika sedang mengerjakan tugas itu, teman-teman ribut di kelas karena
jam pelajarannya kosong. Dengan senangnya teman-teman pun bermain di
kelas sehingga aku pun merasa terganggu. Aku menegurnya supaya tidak
ribut lagi, ternyata mereka tidak senang dan tidak terima atas
teguranku. Temanku tadi langsung merobek tugas yang sedang kubuat. Aku
merasa kesal dan tanpa basa-basi lagi aku langsung menghajarnya sehingga
terjadilah perkelahian. Kemudian kami dipanggil wali kelas ke kantor
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aku ceritakan masalah tersebut dan
kami pun disuruh untuk bermaaf-maafan. Setelah itu kami disuruh untuk
melupakan masalah tersebut, akhirnya lonceng pun berbunyi menandakan
pulang sekolah. Kami pun langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah
aku merasa senang karena permasalahan tersebut telah selesai. Aku
bercerita tentang kejadian-kejadian yang aku alami di sekolah tadi
dengan kakakku. Dia menasihatiku untuk lebih giat lagi dalam bersekolah.
FRASA
Definisi frasa
Jadi apa arti frasa? Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat.
Contoh frasa:
Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.
Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas!
Jadi apa arti frasa? Frasa adalah satuan yang terdiri atas dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat.
Contoh frasa:
Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan.
Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas!
Dua orang mahasiswa sedang membaca di perpustakaan.
S P Ket. tempat
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa yaitu dua orang mahasiswa, sedang membaca, dan di perpustakaan.
Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut.
1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.
2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
A. Kategori Frasa
1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara.
Contoh:
Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan.
Frasa saya dan adik adalah frasa setara sebab antara unsur saya dan unsur adik mempunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa makan-makan dan minumminum termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh:
Ayah akan pergi nanti malam.
Frasa nanti malam terdiri atas unsur atribut dan inti.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan kata-kata bercetak miring berikut!
1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat 1) dan 2) menggunakan frasa yang sama yaitu frasa kambing hitam. Kambing hitam pada kalimat 1) bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa , sedangkan dalam kalimat 2) bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam .
Makna kambing hitam pada kalimat 1) tidak ada kaitannya dengan makna kata kambing dan kata hitam. Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
B. Konstruksi Frasa
Frasa memiliki dua konstruksi, yakni konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
Perhatikan kalimat berikut!
- Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.
Kalimat di atas terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual beli. Menurut distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa jual beli merupakan frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu dapat diwakili kata saudagar. Kata saudagar adalah inti frasa bertingkat kedua saudagar itu. Demikian juga frasa telah mengadakan dapat diwakili kata mengadakan. Akan tetapi, frasa jual beli tidak dapat diwakili baik oleh kata jual maupun kata beli. Hal ini disebabkan frasa jual beli tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata jual dan kata beli. Kedua kata tersebut merupakan inti sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa kedua saudagar itu berdistribusi sama dengan frasa saudagar itu dan kata saudagar. Frasa telah mengadakan berdistribusi sama dengan mengadakan. Frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya dinamakan frasa endosentrik. Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa eksosentrik. Frasa jual beli termasuk frasa eksosentrik karena baik kata jual maupun kata beli tidak dapat menggantikan jual beli.
Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa :
1. Frasa Endosentrik yang Koordinatif
Frasa ini dihubungkan dengan kata dan dan atau.
Contoh:
Pintu dan jendelanya sedang dicat.
2. Frasa Endosentrik yang Atributif
Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh:
Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Abdulah.
3. Frasa Endosentrik yang Apositif
Secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh:
Alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar teladan.
C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan depan.
1. Frasa Benda atau Frasa Nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata
benda.
Contoh:
a. Dita menerima hadiah ulang tahun.
b. Dita menerima hadiah.
Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya sama dengan kata benda hadiah. Oleh karena itu, frasa hadiah ulang tahun
termasuk frasa benda atau frasa nomina.
2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh:
Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Frasa akan menulis adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan kata kerja menulis dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu menulis.
3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva
Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan distribusi itu dapat dilihat pada jajaran berikut.
Contoh:
a. Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
b. Lukisan yang dipamerkan itu – bagus-bagus.
4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia
Frasa keterangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.
a. Frasa keterangan sebagai keterangan.
Frasa keterangan biasanya mempunyai keleluasaan berpindah karena berfungsi sebagai keterangan. Oleh karena itu, frasa keterangan dapat terletak di depan atau di belakang subjek atau di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
1) Tidak biasanya dia pulang larut malam.
2) Dia tidak biasanya pulang larut malam.
3) Dia pulang larut malam tidak biasanya.
b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja.
Contoh:
Saya tidak hanya bertanya, tetapi juga mengusulkan sesuatu.
5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia
Frasa bilangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia
dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh:
Dua orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional
Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh:
Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
D. Frasa yang Bersifat Ambigu
Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.
Contoh:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
Frasa kambing hitam dapat mempunyai dua makna, yakni kambing yang berbulu (berwarna) hitam dan sebuah ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan. Frasa mobil tetangga baru juga dapat memiliki dua makna, yakni yang baru adalah mobil (milik tetangga) dan yang baru adalah tetangga (bukan mobilnya). Frasa ambigu akan menjadi jelas jika digunakan dalam kalimat.
Demikian artikel "Definisi, jenis & macam Frasa" ini saya susun teman teman. semoga apa yang telah kita pelajari beberapa saat yang lalu dapat bermanfaat untuk kita semua.
Artikel ini saya ambil dari Buku Bahasa Indonesia ( BSE ) " Terampil Berbahasa Indonesia 2 " karangan Gunawan Budi Santoso, Wendi Widya R.D, Uti Darmawati. Semoga Apa yang mereka tulis dapat dicerna oleh teman teman semua ^_^
S P Ket. tempat
Kalimat di atas terdiri atas tiga frasa yaitu dua orang mahasiswa, sedang membaca, dan di perpustakaan.
Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut.
1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih.
2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
A. Kategori Frasa
1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat
Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara.
Contoh:
Saya dan adik makan-makan dan minum-minum di taman depan.
Frasa saya dan adik adalah frasa setara sebab antara unsur saya dan unsur adik mempunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa makan-makan dan minumminum termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua unsurnya. Selain frasa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut.
Contoh:
Ayah akan pergi nanti malam.
Frasa nanti malam terdiri atas unsur atribut dan inti.
2. Frasa Idiomatik
Perhatikan kata-kata bercetak miring berikut!
1) Dalam peristiwa kebakaran kemarin seorang penjaga toko menjadi kambing hitam.
2) Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam.
Kalimat 1) dan 2) menggunakan frasa yang sama yaitu frasa kambing hitam. Kambing hitam pada kalimat 1) bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa , sedangkan dalam kalimat 2) bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam .
Makna kambing hitam pada kalimat 1) tidak ada kaitannya dengan makna kata kambing dan kata hitam. Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.
B. Konstruksi Frasa
Frasa memiliki dua konstruksi, yakni konstruksi endosentrik dan eksosentrik.
Perhatikan kalimat berikut!
- Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli.
Kalimat di atas terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual beli. Menurut distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa jual beli merupakan frasa eksosentrik.
Frasa kedua saudagar itu dapat diwakili kata saudagar. Kata saudagar adalah inti frasa bertingkat kedua saudagar itu. Demikian juga frasa telah mengadakan dapat diwakili kata mengadakan. Akan tetapi, frasa jual beli tidak dapat diwakili baik oleh kata jual maupun kata beli. Hal ini disebabkan frasa jual beli tidak memiliki distribusi yang sama dengan kata jual dan kata beli. Kedua kata tersebut merupakan inti sehingga mempunyai kedudukan yang sama.
Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa frasa kedua saudagar itu berdistribusi sama dengan frasa saudagar itu dan kata saudagar. Frasa telah mengadakan berdistribusi sama dengan mengadakan. Frasa yang distribusinya sama dengan salah satu atau semua unsurnya dinamakan frasa endosentrik. Frasa yang distribusinya tidak sama dengan salah satu atau semua unsurnya disebut frasa eksosentrik. Frasa jual beli termasuk frasa eksosentrik karena baik kata jual maupun kata beli tidak dapat menggantikan jual beli.
Frasa endosentrik meliputi beberapa macam frasa :
1. Frasa Endosentrik yang Koordinatif
Frasa ini dihubungkan dengan kata dan dan atau.
Contoh:
Pintu dan jendelanya sedang dicat.
2. Frasa Endosentrik yang Atributif
Frasa ini terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara.
Contoh:
Pekarangan luas yang akan didirikan bangunan itu milik Haji Abdulah.
3. Frasa Endosentrik yang Apositif
Secara semantik unsur yang satu pada frasa endosentrik apositif mempunyai makna sama dengan unsur yang lain. Unsur yang dipentingkan merupakan unsur pusat, sedangkan unsur keterangan merupakan aposisi.
Contoh:
Alfia, putri Pak Bambang, berhasil menjadi pelajar teladan.
C. Kelas Frasa
Frasa dibagi menjadi enam kelas kata. Pembagian frasa meliputi frasa benda, kerja, sifat, keterangan, bilangan, dan depan.
1. Frasa Benda atau Frasa Nomina
Frasa benda atau frasa nomina adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata benda. Unsur pusat frasa benda yaitu kata
benda.
Contoh:
a. Dita menerima hadiah ulang tahun.
b. Dita menerima hadiah.
Frasa hadiah ulang tahun dalam kalimat distribusinya sama dengan kata benda hadiah. Oleh karena itu, frasa hadiah ulang tahun
termasuk frasa benda atau frasa nomina.
2. Frasa Kerja atau Frasa Verba
Frasa kerja atau frasa verba adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata kerja atau verba.
Contoh:
Adik sejak tadi akan menulis dengan pensil baru.
Frasa akan menulis adalah frasa kerja karena distribusinya sama dengan kata kerja menulis dan unsur pusatnya kata kerja, yaitu menulis.
3. Frasa Sifat atau Frasa Adjektiva
Frasa sifat atau adjektiva adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata sifat. Frasa sifat mempunyai inti berupa kata sifat. Kesamaan distribusi itu dapat dilihat pada jajaran berikut.
Contoh:
a. Lukisan yang dipamerkan itu memang bagus-bagus.
b. Lukisan yang dipamerkan itu – bagus-bagus.
4. Frasa Keterangan atau Frasa Adverbia
Frasa keterangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata keterangan. Biasanya inti frasa keterangan juga berupa kata keterangan dan dalam kalimat sering menduduki fungsi sebagai keterangan.
a. Frasa keterangan sebagai keterangan.
Frasa keterangan biasanya mempunyai keleluasaan berpindah karena berfungsi sebagai keterangan. Oleh karena itu, frasa keterangan dapat terletak di depan atau di belakang subjek atau di awal dan di akhir kalimat.
Contoh:
1) Tidak biasanya dia pulang larut malam.
2) Dia tidak biasanya pulang larut malam.
3) Dia pulang larut malam tidak biasanya.
b. Frasa keterangan sebagai keterangan pada kata kerja.
Contoh:
Saya tidak hanya bertanya, tetapi juga mengusulkan sesuatu.
5. Frasa Bilangan atau Frasa Numeralia
Frasa bilangan adalah frasa yang distribusinya sama dengan kata bilangan. Pada umumnya frasa bilangan atau frasa numeralia
dibentuk dengan menambahkan kata penggolong atau kata bantu bilangan.
Contoh:
Dua orang serdadu menghampirinya ke tempat itu.
6. Frasa Depan atau Frasa Preposisional
Frasa depan adalah frasa yang terdiri atas kata depan dengan kata lain sebagai unsur penjelas.
Contoh:
Laki-laki di depan itu mengajukan pertanyaan kepada pembicara.
D. Frasa yang Bersifat Ambigu
Ambiguitas terkadang ditemui dalam susunan frasa. Ambiguitas berarti kegandaan makna.
Contoh:
Kambing hitam dan mobil tetangga baru.
Frasa kambing hitam dapat mempunyai dua makna, yakni kambing yang berbulu (berwarna) hitam dan sebuah ungkapan yang berarti orang yang dipersalahkan. Frasa mobil tetangga baru juga dapat memiliki dua makna, yakni yang baru adalah mobil (milik tetangga) dan yang baru adalah tetangga (bukan mobilnya). Frasa ambigu akan menjadi jelas jika digunakan dalam kalimat.
Demikian artikel "Definisi, jenis & macam Frasa" ini saya susun teman teman. semoga apa yang telah kita pelajari beberapa saat yang lalu dapat bermanfaat untuk kita semua.
Artikel ini saya ambil dari Buku Bahasa Indonesia ( BSE ) " Terampil Berbahasa Indonesia 2 " karangan Gunawan Budi Santoso, Wendi Widya R.D, Uti Darmawati. Semoga Apa yang mereka tulis dapat dicerna oleh teman teman semua ^_^